Pembuatan Sabun Rumput Laut (Kappaphicus alvarezi)
Tatang Sunjaya
4443120551
7 A
JURUSAN
PERIKANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015
ABSTRAK
Sabun rumput laut (kappaphichus
alvarezi) merupakan sabun alami yang di gunakan
untuk mempercepat regenerasi kulit, menutrisi kulit, menjaga kelembaban
kulit serta menangkal radikal bebas. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi
rumput laut (kappaphicus alvarezi) terhadap
kualitas sabun rumput laut (kappaphicus
alvarezi). Dilakasanakanya praktikum ini yaitu pada
hari selasa tanggal 6 Oktober 2015 pada pukul 8.00 wib sampe dengan selesai.
Tempat dilaksanakanya di laboratorium TPHP Jurusan Perikanan Pakultas Pertanian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Adapun alat yang digunakan dalam praktikum
kali ini yaitu wajan pengukusan, gelas ukur, serbet, dan cetakan sabun.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu air, asam setrat, rumpu tlaut, minyak
jaitun, minyak sawit, NAOH, alkohol, gliserin, larutan gula, dan pengharum
sabun. Carakerja pertama siapkan alat dan bahan masukan asam setrat, rumput
laut, minyak jaitun, dan minyak sawit kedalam gelas ukur aduk didalam air yang
direbus sampe tidak ada gumpalan lalu tambahkan NAOH dan alkohol diluar
perebusan aduk sampe merata rebus kembali sambil diaduk masukan gliserin dan
larutan gula adauk kembali sampe merata setelah teraduk rata masukan parpum
sabun lalau aduk kembali setelah itu masukan kedalam cetakan tunggu sampe
kering dan lakukan uji organoleptik pada sabun.
Kata kunci : Sabun, rumput laut,
(kappaphichus alvarezi).
PENDAHULUAN
Rumput laut merupakan
sejenis ganggang yang digolongkan ke dalam alga (tumbuhan laut). Rumput laut
banyak digunakan dalam industri kuliner sebab secara klinis diketahui
mengandung berbagai senyawa yang baik untuk tubuh. Senyawa tersebut antara lain
karbohidrat, protein, mineral baik itu mikro maupun makro, lemak, vitamin (dari
A sampai K) dan masih banyak lagi lainnya. Oleh sebab itu tidak mengherankan
jika di Negara Jepang, RRC dan Korea, rumput laut menjadi konsumsi harian yang
banyak digemari. Di Indonesia, rumput laut juga banyak digunakan dalam industri
kuliner baik itu pabrikan maupun rumahan. Tanaman yang kabarnya memiliki
kandungan vitamin 10 sampai 20x lebih banyak dari tumbuhan darat ini sering
diolah menjadi penganan khas nusantara. Salah satu yang menarik adalah kerupuk
rumput laut. Meski tergolong baru, namun rasanya yang gurih dan nikmat membuat
produk ini banyak diminati.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh perbedaan konsentrasi rumput laut (kappaphicus
alvarezi) terhadap kualitas sabun rumput laut (kappaphicus alvarezi).
TINJAUAN
PUSTAKA
Menurut
Doty (1985), Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut merah
(Rhodophyceae) dan berubah nama menjadi Kappaphycus alvarezii karena karaginan
yang dihasilkan termasuk fraksi kappa-karaginan. Maka jenis ini secara
taksonomi disebut Kappaphycus alvarezii (Doty 1986). Nama daerah ‘cottonii’
umumnya lebih dikenal dan biasa dipakai dalam dunia perdagangan nasional maupun
internasional. Klasifikasi Eucheuma cottonii menurut Doty (1985) adalah sebagai
berikut :
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Rhodophyta
Kelas :
Rhodophyceae
Ordo :
Gigartinales
Famili :
Solieracea
Genus :
Eucheuma
Species :
Eucheuma alvarezii
Ciri fisik Eucheuma
cottonii adalah mempunyai thallus silindris, permukaan licin, cartilogeneus.
Keadaan warna tidak selalu tetap, kadang-kadang berwarna hijau, hijau kuning,
abu-abu atau merah. Perubahan warna sering terjadi hanya karena faktor lingkungan.
Kejadian ini merupakan suatu proses adaptasi kromatik yaitu penyesuaian antara
proporsi pigmen dengan berbagai kualitas pencahayaan (Aslan 1998).
Sabun Herbal Wahida Ekstrak Rumput Laut merupakan sabun alami yang di gunakan untuk mempercepat
regenerasi kulit, menutrisi kulit, menjaga kelembaban kulit serta
menangkal radikal bebas. Namun merawat kulit tubuh Anda dengan rumput laut dapat diperoleh dengan
mudah dalam setiap aktivitas mandi Anda yaitu dengan sabun mandi herbal wahida
rumput laut. Manfaat dari rumput laut disajikan dalam sebuah sabun. Sabun
herbal Wahida rumput laut adalah sabun herbal alami yang mengandung ekstrak
rumput laut di dalamnya untuk regenerasi kulit.
METODOLOGI
Praktikum ini dilakasanakan pada hari selasa tanggal 6
Oktober 2015 pada pukul 8.00 wib sampe dengan selesai. Tempat dilaksanakanya di
laboratorium TPHP Jurusan Perikanan Pakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
Adapun
alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu wajan pengukusan, gelas
ukur, serbet, dan cetakan sabun. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu air, asam
setrat, rumpu tlaut, minyak jaitun, minyak sawit, NAOH, alkohol, gliserin,
larutan gula, dan pengharum sabun.
Prosedur kerja pertama siapkan alat dan bahan
masukan asam setrat, rumput laut, minyak jaitun, dan minyak sawit kedalam gelas
ukur aduk didalam air yang direbus sampe tidak ada gumpalan lalu tambahkan NAOH
dan alkohol diluar perebusan aduk sampe merata rebus kembali sambil diaduk
masukan gliserin dan larutan gula adauk kembali sampe merata setelah teraduk
rata masukan pengharum sabun lalau aduk kembali setelah itu masukan kedalam
cetakan tunggu sampe kering dan lakukan uji organoleptik pada sabun.
Siapkan alat dan bahan
masukan asam setrat,
rumput laut, minyak jaitun, dan minyak sawit
NAOH dan alkohol diluar
perebusan
Masukan gliserin dan
larutan gula
Masukan pengharum sabun
Cetak sabun
Uji organoleptik
Hasil Pembahasan
Pada parameter uji hedonic menujukan
bahwa dengan memberikan perlakuan yang berbda konsentrasi rumput laut (kappaphicus alvarezi) menujukan smua
parameter berbedanyata bisa dilihat dari gerapik hasil uji hedonik dibawah ini.
Pada uji parameter aroma menujukan nilai terbaik sebesar 3.5 yaitu dengan konsentrasi rumput
laut sebanyak 2% sedangkan nilai parameter aroma yang paling tidak disuka yaitu
sebesar 2.9667 dengan konsentrasi rumput
laut sebanyak 8% dan 10%.
Parameter
tekstur menujukan nialai terbaik dengan pemberian konsentrasi rumput laut
sebanyak 2% dengan nilai 2.6333 sedangkan parameter tekstur terendah ditunjukan
pada pemberian konsentrasi rumputlaut sebanyak 8% dengan nilai sebesar 2.0333
diduga dalam pembuatan rumput laut kelompok dua mencampur bahan dan mengaduknya
samperata sehingga para meter tekstur lebih banyak disukai daripada kelompok
lain.
Pada uji kesan bersih menujukan nilai terbaik dengan konsentrasi
kelompok tiga dengan nilai sebesar 3 sedangkan nilai uji kesan bersih yang
paling kecil yaitu dengan nilai 2.4667 pada kelompok lima.
Pada uji banyak busa nilai yang paling disukai pada
pemberian konsentrasi rumputlaut sebanyak 10% dengan nilai sebesar 2.3
sedangkan nilai uji banyak busa yang paling kecil dengan pemberian konsentrasi
ruput laut sebanyak 6% degan nilai sebesar 1.95.
KESIMPULAN
SARAN
Dalam praktikum pembuatan sabun rumput laut (kappaphicus alvarezi) dapat disimpulkan
dari hasil uji aroma dan tekstur menujukan nilai terbaik dengan pemberian
konsentrasi rumput laut sebanyak 2% dengan nialai aroma 3.5 dan tekstur 2.6333
sedangkan pada uji kesan bersih menujukan nilai terbaik dengan pemberian
konsentrasi rumput laut sebanyak 4% dengan nilai sebesar 3 dan pada uji banyak
busa menujukan nilai terbaik dengan pemberian konsentrasi rumput laut sebanyak
10% dengan nilai sebesar 2.3.
Dalam melaksanakan praktikum ini
sebaiknya menggunakan pemberian konsentrasi rumput laut sebanyak 2% dan melakukanya
dengan hati hati supaya bisa menghasilkan sabun rumput laut yang bagus.
DAFTAR
PUSTAKA
Aslan M. 1998. Budidaya Rumput Laut.
Yogyakarta: Kanisius. 89 hlm.
Atmaja, Setia, Lukas, 2009, Statistik Untuk
Bisnis Dan Ekonomi, Penerbit ANDI, Lubis, Y.M., Erfiza, N.M., Ismaturrahmi., Fahrizal. 2013. Pengaruh
Konsentrasi Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) dan Jenis Tepung pada Pembuatan Mie
Basah. Rona Teknik Pertanian. 6 (1).
Doty MS. 1985. Eucheuma alvarezii sp.nov
(Gigartinales, Rhodophyta) from Malaysia. Di dalam: Abbot IA, Norris JN
(editors). Taxonomy of Economic Seaweeds. California Sea Grant College Program.
p 37 – 45.
Sirat, D.W.,
Sukesi. 2012. Antioksidan dalam Bakso Rumput Laut Merah Eucheuma cottonii. Jurnal Sains dan Seni Pomits. 1 (1):
1-4.
Wirjatmadi,
B., M. Adriani dan S. Purwati. 2002. Pemanfaatan Rumput Laut (Eucheuma
cottonii) dalam Meningkatkan Nilai Kandungan Serat dan Yodium Tepung terigu
Dalam Pembuatan Mi Basah. Universitas Air Langga, Surabaya.
LAMPIRAN
Gambar 1. Alat dan bahan yang digunakan
Gambar 2. Masukkan asam stearat,
minyak zaitun
dan minyak sawit
Gambar 3. Aduk
diatas air hangat Gambar 4. Masukkan bahan yang lain
secara bertahap
Gambar 5. Proses
pencetakan sabun Gambar 6.
Sabun siap di uji orgaoleptik
Tabel 1. Anova Uji Hedonik Sabun Rumput
Laut
|
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
AROMA
|
Between
Groups
|
6.383
|
5
|
1.277
|
2.046
|
.074
|
Within Groups
|
108.567
|
174
|
.624
|
|
|
Total
|
114.950
|
179
|
|
|
|
TEKSTUR
|
Between
Groups
|
38.000
|
5
|
7.600
|
9.928
|
.000
|
Within Groups
|
133.200
|
174
|
.766
|
|
|
Total
|
171.200
|
179
|
|
|
|
BANYAK
BUSA
|
Between
Groups
|
2.644
|
5
|
.529
|
.599
|
.701
|
Within Groups
|
153.600
|
174
|
.883
|
|
|
Total
|
156.244
|
179
|
|
|
|
KESAN
BERSIH
|
Between
Groups
|
5.028
|
5
|
1.006
|
1.404
|
.225
|
Within Groups
|
124.633
|
174
|
.716
|
|
|
Total
|
129.661
|
179
|
|
|
|
Tabel 2.
Uji Lanjut Duncan Parameter Aroma Sabun Rumput Laut
SABUNRL
|
N
|
Subset for alpha = .05
|
1
|
2
|
B
|
30
|
2.9667
|
|
E
|
30
|
2.9667
|
|
C
|
30
|
3.1333
|
3.1333
|
D
|
30
|
3.2333
|
3.2333
|
A
|
30
|
3.3000
|
3.3000
|
F
|
30
|
|
3.5000
|
Sig.
|
|
.150
|
.103
|
Tabel
3. Uji Lanjut Duncan Parameter Tekstur
Sabun Rumput Laut
SABUNRL
|
N
|
Subset for alpha = .05
|
1
|
2
|
3
|
B
|
30
|
2.0333
|
|
|
E
|
30
|
2.3667
|
2.3667
|
|
D
|
30
|
2.4667
|
2.4667
|
|
C
|
30
|
|
2.5667
|
|
F
|
30
|
|
2.6333
|
|
A
|
30
|
|
|
3.5333
|
Sig.
|
|
.071
|
.289
|
1.000
|
Tabel
4. Uji Lanjut Duncan Parameter Banyaknya
Busa Sabun Rumput Laut
SABUNRL
|
N
|
Subset for alpha = .05
|
1
|
C
|
30
|
1.9333
|
D
|
30
|
2.1000
|
B
|
30
|
2.1000
|
F
|
30
|
2.1667
|
A
|
30
|
2.2667
|
E
|
30
|
2.3000
|
Sig.
|
|
.193
|
Tabel 5.Uji Lanjut Duncan Parameter Kesan Bersih
Sabun Rumput Laut
SABUNRL
|
N
|
Subset for alpha = .05
|
1
|
2
|
B
|
30
|
2.4667
|
|
F
|
30
|
2.6333
|
2.6333
|
D
|
30
|
2.6667
|
2.6667
|
C
|
30
|
2.7667
|
2.7667
|
E
|
30
|
2.8333
|
2.8333
|
A
|
30
|
|
3.0000
|
Sig.
|
|
.139
|
.139
|