Laman

Monday, October 5, 2015

Pembuatan Kerupuk Rumput laut Metode Cair

Description: C:\Users\asus\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\10390974_1547302635542513_2970898915271973049_n.jpg                                                                                          Praktikum ke 5
                                                                                     Senin, 29 September 2015

Pembuatan Kerupuk Rumput laut Metode Cair

Tatang Sunjaya
4443120551
7 A


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015
 


ABSTRAK
Kerupuk Rumput Laut adalah makanan ringan yang terbuat dari adonan tepung tapioka dan tepung terigu yang diramu dengan bahan tambahan berupa Rumput laut. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pemberian air yang optimal dalam pembuatan kerupuk rumput laut metode cair. Divertisifikasi ini dilakasanakan pada hari selasa tanggal 29 september 2015 pada pukul 8.00 wib sampe dengan selesai. Tempat dilaksanakanya di laboratorium TPHP Jurusan Perikanan Pakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Adapun alat yang diguakan yaitu kompor, wajan, cetakan, baskom, sendok, timbangan elektrik, piring, dan sendok. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu rumput laut 200 gram, bawang merah 2.5%, bawang putih 2.5%, merica 0.5%, gula 2%, garam 2.5%, penyedap 0.5%, telur 5%, dan air 60%. Prosedur kerja yaitu yang pertama siapkan alat dan bahan timbang bahan, buat adaonan encer dengancara mencampurkan semua bahan dan bumbu di aduk sampe merata setelahitu letakan adonan kedalam cetakan dan kukus kurang lebih selama 10 menit, angkat dantiriskan setelah adonan yang dikukus dingin lepaskan dari etakan iris kecil kecil, jemur selam 3 hari, lalu kerupuk yang sudah kering goring dan lakukan uji organoleptik pada kerupuk yang sudah matang.
Kata kunci : Pembuatan kerupuk, kosentrasi rumputlaut 200 gram, dengan perlakuan yang berbeda

PENDAHULUAN
Rumput laut merupakan sejenis ganggang yang digolongkan ke dalam alga (tumbuhan laut). Rumput laut banyak digunakan dalam industri kuliner sebab secara klinis diketahui mengandung berbagai senyawa yang baik untuk tubuh. Senyawa tersebut antara lain karbohidrat, protein, mineral baik itu mikro maupun makro, lemak, vitamin (dari A sampai K) dan masih banyak lagi lainnya. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika di Negara Jepang, RRC dan Korea, rumput laut menjadi konsumsi harian yang banyak digemari. Di Indonesia, rumput laut juga banyak digunakan dalam industri kuliner baik itu pabrikan maupun rumahan. Tanaman yang kabarnya memiliki kandungan vitamin 10 sampai 20x lebih banyak dari tumbuhan darat ini sering diolah menjadi penganan khas nusantara. Salah satu yang menarik adalah kerupuk rumput laut. Meski tergolong baru, namun rasanya yang gurih dan nikmat membuat produk ini banyak diminati.
 Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pemberian air yang optimal dalam pembuatan kerupuk rumput laut metode cair.

TINJAUAN PUSTAKA
Kerupuk adalah jenis pangan yang digemari di Indonesia.Berbagai kalangan menyukai jenis pangan ini baik golongan rendah maupun golongan yang tinggi. Kerupuk sangat beragam dalam bentuk, ukuran, bau, warna, rasa, kerenyahan, ketebalan dan nilai gizinya. Perbedaan ini bisa disebabkan pengaruh budaya daerah penghasil kerupuk, bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan serta alat dan cara pengolahannya (Adsense, 2009). Komposisi bahan sendiri beserta pengolahannya akan sangat mempengaruhi kualitas kerupuk, dimana komposisi bahan ini juga mempengaruhi pengembangan pada kerupuk tersebut. Secara umum bahan baku yang digunakan adalah tepung tapioka, sedangkan bahan tambahannya dapat berupa ikan atau udang, telur atau susu, garam, gula, air dan bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar dan sebagainya. Jumlah dan jenis bumbu yang digunakan tergantung pada selera masing-masing (Adsense, 2009).
Kerupuk Rumput Laut adalah makanan ringan yang terbuat dari adonan tepung tapioka dan tepung terigu yang diramu dengan bahan tambahan berupa Rumput laut spesies Eucheuma cottonii dan dengan penambahan bumbu-bumbu, yaitu bawang putih, garam, bumbu pedas dan gula.
Kelebihan dari Kerupuk Rumput Laut yaitu memiliki rasa gurih yang khas, renyah, dan juga mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Kerupuk Rumput Laut dapat dipasarkan dalam bentuk makanan jadi yang siap dikonsumsi (matang) ataupun makanan setengah jadi (mentah). Jenis makanan ini biasanya dikonsumsi sebagai makanan yang mampu membangkitkan selera makan dan bisa juga untuk sekedar dikonsumsi sebagai makanan kecil atau camilan saat sedang santai ataupun saat beraktivitas.

METODOLOGI
            Praktikum Divertisifikasi ini dilakasanakan pada hari selasa tanggal 29 september 2015 pada pukul 8.00 wib sampe dengan selesai. Tempat dilaksanakanya di laboratorium TPHP Jurusan Perikanan Pakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Adapun alat yang diguakan yaitu kompor, wajan, cetakan, baskom, sendok, timbangan elektrik, piring, dan sendok. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu rumput laut 200 gram, bawang merah 2.5%, bawang putih 2.5%, merica 0.5%, gula 2%, garam 2.5%, penyedap 0.5%, telur 5%, dan air 60%.
 Prosedur kerja yaitu yang pertama siapkan alat dan bahan timbang bahan, buat adaonan encer dengancara mencampurkan semua bahan dan bumbu di aduk sampe merata setelahitu letakan adonan kedalam cetakan dan kukus kurang lebih selama 10 menit, angkat dantiriskan setelah adonan yang dikukus dingin lepaskan dari etakan iris kecil kecil, jemur selam 3 hari, lalu kerupuk yang sudah kering goring dan lakukan uji organoleptik pada kerupuk yang sudah matang.
Text Box: Timbang bahan
Text Box: Buat adonan encer
Text Box: pencetakan
Text Box: Lakukan pemotongan
Text Box: Jemur kerupuk
Text Box: Goring kerupuk langsung uji organoleptik
 


















Hasil Pembahasan
            Hasil dari uji organoleptik pada parameter rasa, tekstur, aroma dan warna menujukan bahwa semua parameter menujukan berbedanyata semua karena perlakuan pembuatan kerupuk rumput laut metode cair setiap kelompok cara pembuatan kerupuk rumput laut dengan metode cair berbeda perlakuanya dan hasilnya bisa dilihat dari uji parameter pada grafik dibawah ini.
                Pada parameter  rasa nilai terbaik ditunjukan pada kelompok 4 karena diduga proses penjemuran kerupuk rumput laut kelompok empat lebih kering dibandingkan dengan kelompok lainya yang kurang penjemurannya sehingga rasa kerupuk terasa kurang renyah.

                Pada parameter aroma terbaik ditunjukan pada kelompok satu karena kelompok sat hanya menggunakan air sebanyak 50% sehingga aroma kerupuknya lebih tercium dibandingkan kelompok lain yang memakai konsentrasi air lebih dari 50%.
               
                Pada parameter tekstur menujukan nilai terbaik pada kelompok 4 dan nilai terendah atau paling banyak tidakdisukai teksturnya ditujukan pada parameter tekstur kelompok dua karena perlakuan konsentrasi kelompok 4 pemberian konsentrasi yang tida sedang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit dan penjemuran yang cukup sehingga membuat tekstur pada kerupuk rumputlaut bagus dan banyak disukai oleh panelis.


            Pada parameter warna menujukan nilai terbaik yaitu ditujukan pada kelompok empat sedangkan parameter warna yang paling tidak disukai yaitu pada kelompok dua diduga warana pada kerupuk kelopok empat proses penggorngannya yang sempurna sehingga waran kerupuknya tidak telalu gosong atau tidak terlalu mentah.
KESIMPULAN  SARAN
            Hasil praktikum pembuatan kerupuk rumput laut dapat disimpulkan bahwa dengan perlakuan dan formulasi yang berbeda pada masing masing kelompok menunjukkan adanya pengaruh nyata pada semua parameter uji hedonik.
Sebaiknya praktikum dalam pmbuatan kerupuk rumput laut semuanya harus diberikan konsentrasi yang seimbang antara pemberian air dan bahan baku supaya bisa menghasilkan kerupuk rumput laut yang banyak disukai dalam semua parameter.
DAFTAR PUSTAKA
Adsenes. 2009. Pengantar industry parawisata
 Anonim. 2011. Piano. Maret 2012 waste starch stream”,Biomass and bioenergy, Vol 30, hal. 809-814
Atmaja, Setia, Lukas, 2009, Statistik Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Penerbit ANDI, Lubis, Y.M., Erfiza, N.M., Ismaturrahmi., Fahrizal. 2013. Pengaruh Konsentrasi Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) dan Jenis Tepung pada Pembuatan Mie Basah. Rona Teknik Pertanian. 6 (1).
Sirat, D.W., Sukesi. 2012. Antioksidan dalam Bakso Rumput Laut Merah Eucheuma cottonii. Jurnal Sains dan Seni Pomits. 1 (1): 1-4.
Thirumaran and Anantharaman. 2009. Daily Growth Rate of Field Farming Seaweed Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty ex P. Silva inVellar Estuary. World Journal of Fish and Marine Sciences Annamalai University, India. 1 (3): 144-153.
Wibowo, S. 2006. Pembuatan Bakso Ikan & Bakso Daging. PT Penebar Swadaya. Jakarta.
Wirjatmadi, B., M. Adriani dan S. Purwati. 2002. Pemanfaatan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dalam Meningkatkan Nilai Kandungan Serat dan Yodium Tepung terigu Dalam Pembuatan Mi Basah. Universitas Air Langga, Surabaya.

LAMPIRAN

Description: Description: F:\kerupuk\20150929_084857.jpg          Description: Description: F:\kerupuk\20150929_084820_旋转.jpg
Gambar 1. Alat dan bahan yang digunakan     Gambar 2. Proses penimbangan bahan

Description: Description: F:\kerupuk\20150929_085111.jpg          Description: Description: F:\kerupuk\20150929_085638.jpg
Gambar 3. Pencampuran semua bahan             Gambar 4. Adonan yang sudah merata

Description: Description: F:\kerupuk\20150929_085720.jpg          Description: Description: F:\kerupuk\20150929_085848.jpg
Gambar 5. Proses pencetakan                           Gambar 6. Adonan siap dikukus

Description: Description: F:\kerupuk\20150929_091655.jpg          Description: Description: F:\kerupuk\20150929_092828.jpg
Gambar 7. Proses pengukusan                          Gambar 8. Hasil pengukusan

Description: Description: F:\kerupuk\20150929_093705.jpg          Description: Description: F:\kerupuk\20150929_100743.jpg
Gambar 9. Pemotongan kerupuk                       Gambar 10. Kerupuk siap dijemur


No comments:

Post a Comment